Thursday 12 March 2015

Tokyo ghoul chapter 2

Tokyo Ghoul Indonesia
VERSI TEKS TOKYO GHOUL CHAPTER 2 "Fenomena aneh"
(PART 1)

Kebijaksanaan yang tertidur di dalam rangkaian kata terkalahkan oleh keputus asaan yang tersembunyi di dalamanya.

Sebuah fantasi dari takdir gelap seorang lelaki misterius di era yang baru.

"Apa gadis ini terdaftar sebagai pendonor organ? apa anda sudah mendapatkan persetujuan dari keluarganya?" ucap salah satu pers kepada dokter kanou di jumpa pers akibat kejadian transplantasi organ yang sedang heboh.

"Apa anda membiarkannya tewas? Sebagai seorang dokter bukannya anda harusnya mempertimbangkan semua pilihan yang ada." ucap pers lainnya.

"Kematiannya sudah di konfirmasi sejak dia tiba di rumah sakit. Kami yakin bahwa dia tewas seketika di lokasi." tanggapan dari dokter kanou kepada pers.

"Dan saya juga yakin bahwa sebagai seorang dokter. Tugas saya adalah menyelamatkan setiap nyawa yang di percayakan kepada saya. Oleh alasan itulah saya mengambil keputusan terhadap masalah ini." lanjut dokter kanou kepada pers.

Scene berubah ke keadaan kaneki.

"Seiring berjalannya waktu, aku semakin yakin kalau apa yang terjadi kemarin tidaklah nyata. Kecuali bekas luka ini... Ini nyata." ucap kaneki di dalam pikirannya.

"Bagaimana perasaanmu, kaneki-kun?" tanya dokter kanou.
"Biasa saja... Kurasa." jawab kaneki
"Ngomong-ngomong aku sudah menanyakannya kepada suster, tapi... Aku yakin kau akan segera bisa kuliah kembali. Apa kau kurang nyaman di rumah sakit ini?" tanya dokter kanou.
"... Oh tidak... Tidak ada masalah." jawab kaneki sekenanya.

Scene berubah kedalam kamar kaneki di rumah sakit.

Kaneki menatap makanannya dan mencicipinya.
"Menjijikan." ucap kaneki dalam hati.
"OH. Apa sudah selesai makannya, kaneki-san?" tanya suster.
"Iya." jawab kaneki singkat.
"Kalau kau tak makan dengan teratur, kau tidak akan cepat sembuh tahu." ujar suster kepada kaneki seraya mengomelinya.
"Maaf tapi rasanya agak aneh..." jawab kaneki.
"Oh.. Boleh kucicipi.?" tanya susternya namun tanpa menunggu jawaban kaneki dia langsung menyoba makanan tersebut.
"Rasanya biasa saja menurutku." tanggapan susternya saat setelah dia mencoba makanan itu.
"Ehh..." kaneki kaget.
"Kau tak suka ikan? Kau tidak boleh pilih-pilih makanan." ujar suster kepada kaneki dengan sedikit menyentak.
"Baik bu..." jawab kaneki sekenanya.

"Semua makanan yang di telan olehku rasanya berubah menjadi sangat menjijikan. Rasa sup miso yang menyehatkan pun berubah menjadi seperti oli bekas. Dan bentuk tofunya aneh seperti lemak yang di padatkan. Dan nasi putihnya lengket seperti lem. Singkatnya semua ini menjijikan." ucap kaneki dalam hati.
"Tapi walaupun aku tidak makan sama sekali. Aku tidak merasakan lapar sama sekali. Mungkin aku berubah menjadi serangga. Haha." lanjut kaneki dalam hati sambil tersenyum kecil.

Scene berubah saat kaneki di bolehkan pulang dari rumah sakit.

"Tenot... Tenot..." suara hape kaneki yang mendapatkan sebuah email dari hideyoshi. (suara handphonenya tidak seperti itu. Hanya improvisasi saja karena aku tidak tau nada dering handphone kaneki :D)

"Selamat atas kepulanganmun. Ayo ke Big Girl! Aku yang traktir..." Tulisan hideyoshi dalam email yang di kirimkannya ke kaneki.

"Big Girl...? Big Girl adalah restoran ala amerika. Hide dan aku sangat suka dengan hamburger mereka. Di tambah lagi pelayannya banyak yang cantik. Jadi tiap kali ada perayaan aku dan hide selalu kesana. Bisa di bilang ini seperti tanah canaan yang di janjikan dalam wasiat kuno. Surga kami..." ucap kaneki dalam hati.

Scene berubah ke plot restaurant Big Girl.

"Yo.. Kau sudah keliatan sehat. Ayo kita masuk." Teriak hideyoshi ke kaneki.
"Selamat datang..." ucap para pelayan cantik yang ada di restaurant itu dengan serentak bersamaan.
"Dua burger besar! Oh yang satu pakai telur goreng!." ujar hideyoshi kepada pelayan tersebut yang bernama ohashi.
"Satu burger besar dan satu burger telur goreng, ok." jawab pelayan itu mengulangi pesanan hideyoshi.
"Dia ramah sekali, huh, nona ohashi..." Ujar hideyoshi dengan senyum lebar.
"Tapi, ngomong-ngomong doktermu benar-benar dapat banyak kritikan ya? Selalu muncul dalam talkshow dan semacamnya." lanjut hideyoshi kepada kaneki.
"Ya, mereka bilang melakukan transplantasi tanpa izin dari dewan rumah sakit dan keluarga pendonor bisa jadi masalah..." jawab kaneki.
"Tapi, gadis itu... Dia tidak punya sanak keluarga bukan? Dan lagipula nampaknya dia benar benar tewas di tempat kejadian... Oh maaf." tanya hideyoshi yang masih bingung.
"Tidak. Tidak apa-apa." jawab kaneki.

"Aku masih belum bilang siapapun kalau dia adalah ghoul. Meski kuceritakan pun kedengarannya tidak akan ada yang percaya." ucap kaneki dalam hati.

"Jadi bukankah ada yang bernama Nishitani di dalam jurusanmu? Aku bertemu dengan pacarnya kemarin. Dan dia benar-benar mirip pegulat profesional, nakasu..." ujar hideyoshi mengubah topik pembicaraan.
".....!?" air liur yang menyadarkan kaneki saat kaneki melihat paha mulus ohashi yang sangat menggiurkan.
"Hey kaneki. Kau sama sekali tidak mendengarkan ceritaku." tanya hideyoshi.
"A.. Aku mendengarkannya, hide. Kau jadian dengan gadis yang mirip pegulat profesional. Selamat yah." jawab kaneki sekenanya
"Nah kan!" ucap hideyoshi.

"Terima kasih sudah menunggu!" ucap pelayan yang mengantarkan makanan.
"Oh! Makanannya sudah datang! Ayo makan!" teriak hideyoshi senang.

Kaneki hanya melihat makanan itu dan dia melamun.

"Kau tidak makan?" tanya hideyoshi.
"... Oh.. iya!" ucap kaneki.
"LEZAAAAAAT SEKALI...." teriak hideyoshi karena kelezatan hamburgernya.
"Hide... Apa daging burgermu wajar-wajar saja." tanya kaneki.
"Huh? yah sempurna. Kenapa? Punyamu belum matang ya?" ujar hideyoshi menanggapi pertanyaan kaneki.
"Yeah." ucap kaneki.

............ Bersambung ke part 2!

No comments:

Post a Comment